RagamSejarah, Budaya dan Pariwista

Ditemukan Setelah Satu Abad, Makam Firaun Thutmose II Ungkap Misteri Baru

Penemuan Makam Tebing Thutmose II Disebut Sebagai Temuan Terpenting Sejak Tutankhamun pada 1922

KEMBARA TIMUR – Setelah lebih dari satu abad, arkeolog Inggris Piers Litherland berhasil menemukan makam batu milik Firaun Thutmose II di dekat Lembah Para Raja, Mesir. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu yang paling signifikan sejak makam Tutankhamun ditemukan.

Penemuan ini bermula ketika Litherland melihat langit-langit ruang pemakaman yang dicat biru dengan bintang-bintang kuning, sebuah ciri khas makam kerajaan. “Saat itu saya menyadari bahwa kami baru saja menemukan makam batu seorang firaun Mesir,” ujar Litherland kepada BBC World Service.

Litherland dan timnya telah menjelajahi wadi barat dekat Lembah Para Raja selama lebih dari satu dekade sebelum akhirnya menemukan tangga yang mengarah ke makam tersebut. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membersihkan puing-puing akibat banjir yang menghalangi pintu masuk makam. Awalnya, mereka mengira makam ini milik seorang istri kerajaan. Namun, setelah melihat ukuran serta langit-langit ruang pemakaman yang dihiasi dengan adegan dari Amduat—teks keagamaan yang hanya diperuntukkan bagi raja—Litherland menyadari bahwa ini adalah makam firaun.

“Saya merasakan kebingungan luar biasa saat itu,” ungkapnya. “Ketika saya keluar, istri saya sudah menunggu di luar, dan saya hanya bisa menangis.”

Setelah pembersihan lebih lanjut, tim menemukan bahwa makam tersebut kosong. Bukan karena dijarah, tetapi karena isinya sengaja dipindahkan. Litherland menjelaskan bahwa makam itu dibangun di bawah air terjun dan sempat kebanjiran dalam enam tahun setelah pemakaman.

“Sisa-sisa jasad sang raja dipindahkan melalui koridor tambahan ke lokasi lain,” katanya. Bukti keberadaan Thutmose II di makam ini baru terungkap setelah tim menemukan pecahan kecil alabaster dengan namanya.

“Untungnya, beberapa benda di dalam makam pecah saat dipindahkan, karena itulah kami bisa mengetahui siapa pemilik makam ini,” tambah Litherland.

Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara New Kingdom Research Foundation, sebuah lembaga akademik independen Inggris, dan Kementerian Pariwisata serta Purbakala Mesir. Proyek ini juga berafiliasi dengan McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge.

Thutmose II dikenal sebagai suami sekaligus saudara tiri Hatshepsut, salah satu firaun wanita paling berpengaruh dalam sejarah Mesir, serta ayah dari Thutmose III.

Litherland menegaskan bahwa penemuan ini memecahkan misteri besar mengenai lokasi makam para raja awal Dinasti ke-18. “Makam leluhur Tutankhamun ini selama ini tidak ditemukan karena diduga berada di sisi lain gunung, dekat Lembah Para Raja,” katanya.

Menanggapi kemungkinan adanya makam kedua, Mohsen Kamel, asisten direktur lapangan, menyebutnya sebagai hal yang luar biasa. “Kemungkinan adanya makam kedua yang masih utuh dari Thutmose II adalah sesuatu yang mengejutkan dan bisa membuka lebih banyak rahasia sejarah Mesir kuno,” ujarnya.(*)

Sumber: theguardian.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button