
Kembaratimur.com – Sail Sangkulirang yang akan digelar pada 2024 mendatang memiliki makna penting bagi pengembangan pariwisata di Kutai Timur (Kutim). Ajang ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk mengangkat potensi maritim, wisata bahari, dan budaya asli daerah dalam rangka menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara
Wilayah Kutim berada di kawasan Timur Indonesia, dikenal akan potensi perikanan, pariwisata dan budaya. Untuk itu, penyelenggaraan Sail Sangkulirang diharapkan dapat mendorong pembangunan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan dan pariwisata Indonesia.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman dalam berbagai kesempatan juga mengungkapkan bahwa tujuan Sail Sangkulirang 2024 sebagai ajang promosi sektor maritim dan pariwisata bahari Indonesia, khususnya di Kutim.
Menyambut ajang besar tersebut, kata Ardiansyah, akan diawali dengan kegiatan-kegiatan kecil. Seperti festival di Pantai Sekerat, lomba mancing pada Oktober 2022, festival laut dan budaya di Kecamatan Sangkulirang itu sendiri, festival di Teluk Kaba, festival di Pulau Miang , festival di Muara Wahau, dan di wilayah tengah.
“Dengan festival- festival dan event-event ini akan menjadi daya dukung Sail Sangkulirang 2024, ucapnya.
Ardiansyah menjabarkan rangkaian kegiatan dalam Sail Sangkulirang. Dikatakannya, even akan berlangsung selama 14 hari, satu atau dua hari rencananya digunakan untuk parade kapal. “Selebihnya akan digunakan untuk pengenalan budaya dan adat setempat, melalui pesta adat, pesta laut dan sebagainya,” jelasnya.
Ardiansyah berharap Sail Sangkulirang akan menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk mengunjungi obyek wisata yang tersebar di Kabupaten Kutim.
Dalam even tersebut keterlibatan dan peran berbagai pihak sangat diharapkan. Termasuk dari Markas Besar Angkatan Laut, yang telah mengundang negara-negara sahabat dari luar negeri untuk hadir.
“Dari negara sahabat diperkirakan 10 atau 12 negara akan hadir meramaikan Sail Sangkulirang 2024,” tutur Ardiansyah. (*).