Berita VideoKaltimKutai TimurSejarah, Budaya dan Pariwista

VIDEO: Gelar Syukuran, Masyarakat Adat Dayak Desa Sangkima Hadirkan Bupati dan DPRD Kutim

Masyarakat Adat Dayak Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan menggelar acara syukuran di Lamin Adat Telu Mung, Kilometer 17- Poros Sangatta-Bontang, Senin 30 Januari 2023. Sejumlah tokoh adat dan pemerintah daerah, termasuk Bupati Kutai Timur Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, Msi hadir dalam kegiatan ini.

Kehadiran Bupati beserta rombongan ini disambut hangat dan antusias oleh masyarakat setempat. Acara juga dirangkai dengan pemasangan topi dan perhiasan sejenis kalung sebagai cendra mata.

Momen itu tambah lebih terasa ketika tari-tarian yang disertai alat musik khas masyarakat adat Dayak mulai berdendang.

Selain Bupati, hadir juga Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kutai Timur Jimmi, ST,MT Anggota DPRD Kutim Masdari Kidang, Anggota DPRD Kutim Arang Jau, Anggota DPRD Kutim Hasbullah Yusuf, Anggota DPRD Kutim Yan, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Dandim 0909/KTM/ Wakapolres Kutim, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnga, tokoh masyarakat, serta para undangan.

Dalam syukuran yang dirangkai dengan acara silaturahmi ini, sejumlah aspirasi mengemuka dan disampaikan dihadapan Bupati. Antara lain meminta perhatian Pemkab Kutim terhadap keberadaan masyarakat Dayak Kenyah yang bermukim di sekitar Kilometer 17-Poros Sangatta-Bontang.

Selanjutnya, support dan dukungan dukungan Pemkab terhadap penyelesaian Lamin Adat Telu Mung yang hingga kini belum sempurna terbangun.

Bupati Ardiansyah dalam arahannya menegaskan bahwa dalam proses pembangunan di Kutim tidak ada satu pun daerah yang dibeda-bedakan. Dirinya pun menceritakan status dan historis proses perjuangan wilayah Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan yang hingga kini sebagian masih berstatus kawasan Taman Nasional Kutai (TNK).

Sementara itu, kalangan DPRD Kutim menyampaikan dukungan terhadap aspirasi masyarakat tersebut.

Sebelumnya, Kepala Adat Dayak Kenya Kutim Ului Laloq mengemukakan bahwa acara syukuran digelar untuk merekatkan soliditas antara sesama masyarakat adat Dayak, serta meningkatkan sinergitas bersama dengan pemerintah daerah.

Hal ini senada dengan penyampaian Frans Apui, ST, SH selaku Sekjen LPADKT-KU, sesuai dengan tema acara yakni “Membangun Masyarakat Dayak yang Solid, Kuat, Bersatu, Kompak Mendukung Pembangunan di Kutim”. (*).

(Fitrah/Meuthia)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button