AdvertorialPemkab Kutim

Akses Pendidikan di Kutim Masih Terjal: Geografi Jadi Tantangan Utama

KEMBARA TIMUR – Kutai Timur (Kutim) terus menambah fasilitas pendidikan, namun tantangan geografis belum sepenuhnya surut. Dalam pertemuan resmi RAD SITISEK 2025 di Sangatta, Jumat (21/11/2025), Kepala Disdikbud Kutim Mulyono membeberkan bahwa akses menuju sekolah masih menjadi persoalan nyata di sejumlah wilayah.

Ia menyebut beberapa desa dan kecamatan di Kutim berada jauh dari pusat pemukiman. Jarak antardesa yang berjauhan, infrastruktur jalan yang belum merata, hingga ketersediaan transportasi yang terbatas, menjadi penghambat anak-anak untuk berangkat sekolah secara rutin.

“Anak-anak harus menempuh perjalanan jauh, kadang melewati medan yang berat. Ini kondisi faktual yang tidak bisa diabaikan,” kata Mulyono.

Menurutnya, persoalan geografi ini bukan sekadar masalah teknis, melainkan hambatan struktural yang perlu solusi jangka panjang. Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, hingga transportasi antarwilayah menjadi elemen penting dalam memperluas akses pendidikan.

Kemiskinan di sejumlah kawasan juga memperburuk situasi. Sebagian keluarga masih kesulitan menyediakan biaya transportasi, perlengkapan sekolah, atau berhadapan dengan kondisi sosial yang tidak mendukung keberlanjutan pendidikan.

Dalam paparannya, Mulyono menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak akan maksimal tanpa dukungan lintas sektor.
“Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Tantangan ini harus dijawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerataan layanan pendidikan menjadi prioritas Disdikbud Kutim dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami ingin memastikan bahwa anak di daerah terpencil mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan anak di pusat kota. Itu komitmen kami,” ujar Mulyono.

Mulyono menilai pemerintah daerah perlu bergerak simultan: membangun sarana fisik sekaligus memperkuat bantuan pendidikan untuk kelompok rentan.
“Akses pendidikan yang setara hanya bisa dicapai apabila seluruh hambatan ini kita tangani secara bertahap dan konsisten,” ujarnya. (ADV)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button