
KEMBARA TIMUR – Kabut tipis pagi belum sepenuhnya mengangkat ketika warga Teluk Rawa mulai memenuhi jalan-jalan kampung mereka. Di desa persiapan yang tengah berbenah menuju ajang Lomba Kampung Beragam ke-4 itu, gotong royong kembali menjadi kata kunci: membersihkan lingkungan, menanam bibit buah, hingga meluncurkan keramba ikan air tawar di tepian Sungai Sangatta.
Suasana Desa Persiapan Teluk Rawa, Kecamatan Sangatta Utara, tampak lebih hidup pada Jumat, 21 November 2025. Aksi bersih-bersih lingkungan menjadi agenda pembuka. Warga dari berbagai kelompok usia menyasar area permukiman, fasilitas umum, hingga tepian sungai. Bagi Durahman, Pj Kepala Desa Teluk Rawa, kegiatan itu bukan sekadar rutinitas menjelang lomba desa. Ia ingin menumbuhkan kembali budaya gotong royong yang kini semakin jarang ditemui.
Puluhan peserta dari perangkat desa, para Ketua RT, siswa SD Negeri 010, guru, Ormas Bela Negara, serta Camat Sangatta Utara, Hasdiah, ikut turun tangan. Gerakan yang awalnya sederhana itu berkembang menjadi rangkaian kegiatan lingkungan dan ketahanan pangan.
Sesi penanaman bibit manggis dan kelengkeng dimulai setelah aksi bersih-bersih. Penanaman dilakukan di beberapa titik strategis desa. Bukan hanya penghijauan, Durahman menyebut langkah tersebut sebagai “tabungan pangan” yang kelak memberikan nilai ekonomi bagi warga.
Bagian yang disebut paling penting adalah peluncuran keramba ikan air tawar berbasis sistem terapung di Sungai Sangatta. Model budidaya ini memanfaatkan lebar sungai yang masih terjaga dan dinilai lebih efisien ketimbang budidaya di daratan yang memerlukan lahan luas. Keramba terapung diharapkan menjadi sumber produksi pangan sekaligus kegiatan ekonomi baru bagi warga.
Camat Sangatta Utara, Hasdiah, menilai Teluk Rawa menunjukkan kesiapan sebagai desa yang berorientasi pada kemandirian dan pemanfaatan potensi alam.
“Penguatan pangan melalui penanaman buah dan pengembangan keramba terapung merupakan langkah strategis. Sungai Sangatta punya potensi besar yang harus dijaga konsistensi dan pemanfaatannya,” ujarnya.
Durahman berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremoni dan bisa berlanjut menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan.
“Kami ingin ini menjadi titik awal. Desa tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan warga dan organisasi yang peduli lingkungan. Ke depan, Teluk Rawa akan terus mendorong program lingkungan, pangan, perikanan, dan wisata berbasis desa,” katanya.(Adv)




