
SEPAKU, KEMBARA TIMUR — Langit mulai redup ketika satu per satu pasukan berseragam rapi membentuk barisan di sepanjang Jalan Feeder depan Taman Kusuma Bangsa, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Selasa sore (27/5/2025). Waktu menunjukkan pukul 18.05 WITA saat suara aba-aba komando mengisi udara. Apel Gelar Pasukan dimulai.
Apel ini bukan seremoni biasa. Ini adalah bagian dari pengamanan kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia ke kawasan strategis Ibu Kota Nusantara (IKN). Kunjungan VVIP, terutama ke proyek sebesar dan sepenting IKN, memerlukan sistem pengamanan berlapis. Karena itu, apel ini digelar secara besar-besaran, diikuti lebih dari sepuluh satuan tugas gabungan lintas sektor.
Dipimpin langsung oleh Komandan Korem 091/ASN Brigadir Jenderal TNI Anggara Sitompul, apel menjadi panggung koordinasi dan konsolidasi. Brigjen Anggara yang sekaligus menjabat Dansatgas Pengamanan VVIP, berdiri di depan barisan, dikelilingi para pejabat militer dan kepolisian yang mewakili denyut jantung pengamanan nasional di wilayah Kalimantan Timur.
Hadir dalam kegiatan itu Karoops Polda Kaltim Kombes Pol Dedi Suryadi, Asopsdam VI/Mulawarman Kolonel Inf Rudi Setiawan, Kapolres PPU AKBP Andreas Alek Danantara, dan para perwira tinggi dari TNI AD, TNI AL, serta perwakilan dari sektor-sektor utama di wilayah IKN.
Satuan tugas yang hadir tidak hanya dari unsur keamanan konvensional. Subsatgas Intelijen, Walakir (pengawal dekat VVIP), Pamwil (pengamanan wilayah), serta sektor-sektor krusial seperti kantor Otorita IKN, hunian ASN, pengamanan helikopter, dan sektor laut ikut dilibatkan. Bahkan pasukan cadangan disiagakan.
Brigjen Anggara memberikan amanat yang lugas dan padat. Ia menekankan pentingnya kesigapan setiap personel terhadap dinamika situasi. “Seluruh personel harus paham fungsi dan tugasnya. Setiap perubahan skenario dan rute harus dimonitor dan dieksekusi dengan cepat dan presisi,” ujarnya di depan barisan yang diam menyimak.
Brigjen Anggara juga mengingatkan pentingnya briefing teknis kepada setiap sub-satuan tugas. Pendataan personel, baik yang organik maupun BKO (Bantuan Kendali Operasi), diminta dilakukan secara detail. Pukul 08.00 WITA keesokan harinya, seluruh pasukan sudah harus menempati sektor yang ditentukan. Tidak boleh ada celah dalam pengamanan kunjungan seorang Wakil Presiden.
Pengamanan kunjungan VVIP bukan semata soal kehadiran aparat bersenjata, tapi soal orkestra logistik dan taktik yang tertata hingga ke lapisan paling kecil. Dalam konteks IKN, yang masih dalam tahap pembangunan intensif, pengamanan menjadi tantangan tersendiri. Jalur masih berubah, infrastruktur bergerak, dan koordinasi lintas instansi kerap membutuhkan presisi ekstra.
Kegiatan apel berakhir pada pukul 18.30 WITA dalam kondisi aman dan tertib. Tapi bagi para petugas di lapangan, ini baru awal. Malam menjadi waktu persiapan terakhir, menyempurnakan prosedur dan komunikasi. Semua demi satu tujuan: memastikan kehadiran RI-2 di tanah calon ibu kota negara berlangsung aman, lancar, dan tanpa gangguan.(*)