
SANGATTA, kembaratimur.com – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang, meresmikan ikon tambang Liebherr T282 di kawasan wisata Bukit Pandang, Sangatta Utara, pada Rabu (19/2/2025). Truk tambang raksasa ini diharapkan menjadi daya tarik wisata baru yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kutai Timur.
“Dengan hadirnya Liebherr T282, kita berharap Kutai Timur semakin dikenal, terutama dari sisi wisata industri. Semoga ini bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” ujar Kasmidi dalam sambutannya.
Peresmian ini juga menjadi momen bersejarah bagi Kasmidi, karena menjadi agenda pamungkas sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai Wakil Bupati dua periode (2014–2019 dan 2019–2024). Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat selama sembilan tahun dirinya berkontribusi untuk Kutai Timur.
Truk tambang Liebherr T282B memiliki berat 237 ton dan kapasitas muatan 360 ton. Unit ini diserahterimakan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur pada 2022. Proses penempatan dan penyempurnaannya memakan waktu hampir empat tahun hingga akhirnya siap diresmikan sebagai ikon wisata industri.
“Butuh perjuangan panjang untuk menghadirkan Liebherr T282 di Kutai Timur. Alhamdulillah, kini kita bisa mempersembahkannya sebagai ikon tambang yang dapat dinikmati oleh masyarakat,” kata Kasmidi.
Kasmidi juga berharap kehadiran truk raksasa ini dapat memberikan dampak positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata.
Liebherr T282B adalah salah satu dump truck tambang terbesar di dunia yang diproduksi oleh perusahaan asal Jerman pada 2004. Truk ini memiliki panjang 14,5 meter, lebar 8,7 meter, dan tinggi 7,4 meter. Kapasitas tangki bahan bakarnya mencapai 4.732 liter, sementara tinggi bannya mencapai 6,6 meter.
Dengan mesin V20 yang menghasilkan tenaga 3.650 tenaga kuda (TK), truk ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 64 km/jam dalam kondisi muatan penuh.
Dengan diresmikannya Liebherr T282, Kutim kini memiliki ikon wisata baru yang diharapkan bisa menarik wisatawan dan mengangkat citra daerah sebagai pusat industri tambang yang juga ramah wisata.(*)