DPA Terlambat Terbit, Perkim Kutim Akui Pekerjaan Infrastruktur Tahun Ini Berjalan Lambat

KEMBARA TIMUR – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengakui bahwa progres pengerjaan sejumlah program infrastruktur tahun ini mengalami perlambatan. Penyebab utamanya adalah terbitnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang mundur hingga akhir Oktober, sehingga waktu pelaksanaan kegiatan menjadi sangat terbatas.

Kepala Dinas Perkim Kutim, H. Ahmad Iip Makruf, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut berdampak langsung pada waktu pengerjaan seluruh program prioritas, mulai dari pembangunan jalan lingkungan, drainase, hingga program rumah layak huni. Karena itu, pihaknya tidak mengambil risiko memaksakan pekerjaan yang tidak memungkinkan diselesaikan tepat waktu.

“Banyak kegiatan kami menggunakan PL (Penunjukan Langsung). Jadi kalau waktunya tidak cukup, ya tidak kita kerjakan. Tidak bisa dipaksakan,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.

Iip menyebut, dengan kondisi waktu yang sempit, target realistis penyelesaian pekerjaan tahun ini berada di angka 50 persen, dan bisa mencapai 70 persen bila situasi lapangan mendukung. Meski demikian, pihaknya tetap berupaya menuntaskan program sesuai prioritas dan ketersediaan waktu yang ada.

Selain kendala administrasi, Perkim juga menghadapi sejumlah hambatan teknis di lapangan. Faktor cuaca menjadi salah satu tantangan terbesar, terutama ketika hujan mengganggu proses pengerjaan fisik. Ketersediaan material konstruksi yang tidak stabil serta keterbatasan tenaga tukang juga ikut memperlambat penyelesaian beberapa pekerjaan.

“Cuaca, material, dan tukang ini kan kita berebut. Sementara waktunya sangat mepet, jadi harus benar-benar disesuaikan dengan kondisi yang ada,” tambahnya.

Meski menghadapi beberapa hambatan, Iip menegaskan bahwa Perkim tetap berkomitmen menjaga kualitas pekerjaan dengan tetap mengacu pada standar teknis dan dokumen kontrak. Pengawasan lapangan pun ditingkatkan agar setiap pembangunan tetap memenuhi spesifikasi dan bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

“Kami tetap mengacu pada spek, dan pengawasan kami perketat. Harapannya hasil pekerjaan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” tutupnya.

Dengan tantangan waktu dan teknis yang cukup berat, Perkim berharap sisa waktu tahun anggaran ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menuntaskan program-program prioritas di seluruh wilayah Kutai Timur.(adv)

Exit mobile version