KEMBARA TIMR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat strategi komunikasi publik di tengah pesatnya arus informasi digital. Kepala Diskominfo Kutim, Ronny Bonar, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat menjadi kunci terbangunnya layanan informasi yang transparan, cepat, dan akurat.
Menurut Ronny, pemanfaatan media diseminasi menjadi strategi utama dalam memastikan informasi resmi pemerintah dapat tersampaikan secara luas dan merata. Baik melalui media online, media cetak, hingga kanal konten visual seperti videotron, semua diarahkan agar masyarakat lebih mudah memperoleh informasi mengenai kebijakan dan capaian pembangunan daerah.
“Media menjadi jembatan penting antara pemerintah dan masyarakat. Dengan dukungan berbagai kanal publikasi, apa yang dikerjakan pemerintah bisa diketahui secara jelas dan terbuka,” ujar Ronny saat ditemui belum lama ini.
Selain keterbukaan informasi, Diskominfo juga memperkuat layanan interaksi dua arah dengan masyarakat. Salah satunya melalui kanal SP4N Lapor dan beberapa saluran pengaduan lainnya yang telah tersedia di lingkungan pemerintah. Ronny menegaskan bahwa keluhan dan masukan dari masyarakat bukan hanya diterima, tetapi juga diolah sebagai landasan perbaikan pelayanan.
“Kritik itu perlu. Bukan hanya pujian yang kita butuhkan. Kritik yang membangun menjadi dasar penting bagi kami dalam mengevaluasi dan menyempurnakan layanan publik,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat, terutama di tengah maraknya kabar bohong (hoaks). Dengan adanya saluran resmi pemerintah, Ronny berharap masyarakat lebih terbiasa untuk menyampaikan aduan atau mendapatkan klarifikasi berbasis data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ke depan, Diskominfo Kutim berkomitmen tetap menjaga ritme komunikasi publik agar semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Ronny menilai, semakin intens komunikasi pemerintah dengan masyarakat, maka semakin cepat pula persoalan dapat diidentifikasi dan diselesaikan.
“Tujuan akhirnya adalah pelayanan yang lebih baik dan pembangunan yang lebih tepat sasaran. Komunikasi yang kuat akan membawa kita ke arah itu,” tutupnya.(adv/Iw)
