Diskominfo Kutim Fokus Tuntaskan Masalah Jaringan Internet Pedalaman, Target Nyata Menunggu Rampungnya Master Plan

KEMBARA TIMUR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan bahwa arah pembangunan sektor komunikasi dan informatika untuk satu hingga dua tahun ke depan akan sangat ditentukan oleh rampungnya penyusunan Master Plan Infrastruktur Kominfo. Dokumen tersebut menjadi acuan utama dalam memetakan kebutuhan, prioritas, serta strategi pembangunan secara terarah dan berkelanjutan.
Kepala Diskominfo Kutim, Ronny Bonar, menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat menetapkan target teknis secara spesifik sebelum master plan tersebut diselesaikan. Ia menegaskan, dokumen itu akan menggambarkan secara detail kondisi riil infrastruktur saat ini, termasuk di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Aptika, Statistik maupun Informasi dan Komunikasi Publik (IKP).
“Kalau bicara target satu sampai dua tahun ke depan, saya belum bisa menjawab sekarang. Kami menunggu master plan selesai karena dari situlah terlihat prioritas utamanya,” jelas Ronny saat ditemui belum lama ini.
Meski demikian, Ronny menegaskan bahwa pihaknya tetap memiliki fokus jangka pendek yang menjadi perhatian serius, yakni penyelesaian masalah jaringan internet dan telekomunikasi di wilayah pedalaman. Isu tersebut, menurutnya, merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Kutim dalam mendorong pemerataan akses digital, terutama bagi desa-desa yang hingga kini belum menikmati layanan internet yang memadai.
“Permasalahan jaringan internet di pedalaman itu yang paling besar. Dan itu jadi tanggung jawab saya untuk bagaimana solusinya bisa kita pecahkan,” tegasnya.
Ronny menyebut, kesenjangan infrastruktur digital di wilayah terpencil merupakan hambatan yang harus ditangani secara sistematis. Keberadaan master plan nantinya diharapkan mampu menjadi peta jalan sehingga pemerintah dapat mengetahui kebutuhan yang sebenarnya, mulai dari jumlah tower yang kurang hingga jaringan yang perlu ditingkatkan.
Ia juga menambahkan bahwa dokumen tersebut akan menjadi dasar perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang, sehingga pembangunan infrastruktur komunikasi tidak lagi berjalan tanpa arah. Dengan demikian, anggaran yang digunakan dapat lebih efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin pembangunan itu jelas arahnya. Master plan ini nanti yang akan menjadi pegangan, agar setiap program benar-benar tepat sasaran,” tutup Ronny.(adv/Iw).




