Swargabara Menata Ulang Haluan Pembangunan Desa

KEMBARA TIMUR – Pemerintah Desa Swargabara, Kecamatan Sangatta Utara, tengah mengatur ulang arah pembangunannya. Di bawah kepemimpinan Wahyuddin Usman, desa multikultural ini mengambil langkah tidak biasar, yaitu melakukan peninjauan ulang total terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Bukan semata evaluasi tahunan, tetapi upaya menyelaraskan kembali arah desa dengan arus besar kebijakan Kabupaten Kutai Timur.

Wahyu, begitu ia dipanggil, menyebut langkah itu sebagai konsekuensi logis dari prinsip linearitas pembangunan, sebuah asas yang, menurutnya, tak boleh dinegosiasikan. “Program desa itu harus linier,” kata ia saat ditemui awal bekan ini. “Mulai dari Asta Cita di pusat, turun ke provinsi, sampai ke kabupaten yang punya 50 program unggulan. Semua harus menyambung.”

Wahyu berbicara tentang pembangunan sebagai sebuah rangkaian panjang, semacam garis yang harus ditarik lurus dari Jakarta sampai Swargabara. Tidak boleh ada program yang berjalan sendiri, apalagi yang tercecer tanpa relevansi.

Karena itu, pemerintah desa menggelar review besar-besaran terhadap RPJMDes. Program yang sudah selesai dipangkas, yang tidak lagi relevan disisihkan. Sementara ruang-ruang kosong diisi dengan agenda pembangunan Kabupaten Kutai Timur yang belum terakomodasi. “Kami memastikan semua prioritas kabupaten itu terwakili di RPJMDes kami,” ujar Wahyu.

Bidang yang disentuh cukup luas, ketahanan pangan, peningkatan sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dasar, sampai pengembangan olahraga. Semua dipetakan ulang, dijahit kembali agar serasi dengan arah pembangunan daerah.

Namun Swargabara tidak hanya sibuk dengan pembangunan fisik. Sebagai desa yang dihuni nyaris seluruh suku di Indonesia, pemerintah desa kini melirik modernisasi pelayanan publik. Keragaman itu, kata Wahyu, menuntut standar pelayanan yang lebih rapi. “Swargabara ini kan unik, seperti miniatur Indonesia. Karena itu terobosan pelayanan publik harus dimaksimalkan.”

Dengan langkah ini, Wahyu seolah ingin memastikan satu hal tentang pembangunan Swargabara bukan hanya soal membangun, tetapi bagaimana desa kecil ini mampu bergerak seirama dengan denyut pembangunan di tingkat yang lebih luas.(adv/Q)

Exit mobile version