Dispora Kutim Ajak Swasta Ikut Tutup Kesenjangan Fasilitas Olahraga

KEMBARA TIMUR – Di hadapan luasnya wilayah Kutai Timur (Kutim) yang membentang hingga ke pelosok 18 kecamatan, Basuki Isnawan memahami benar satu hal, pemerintah tak mungkin bekerja sendirian. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga itu mengumpamakan pembangunan sarana olahraga sebagai pekerjaan besar yang memerlukan lebih dari sekadar anggaran rutin tahunan.

“Sarana olahraga bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” ujar Basuki saat ditemui awal pekan ini.

Nada suaranya bukan keluhan, melainkan ajakan. Basuki ingin menggugah sektor swasta, perusahaan tambang, perkebunan, hingga pelaku usaha local, agar ikut menutup ketimpangan fasilitas yang masih terasa antarwilayah. Beberapa kecamatan memiliki lapangan dan GOR yang layak, sementara yang lain bahkan belum memiliki gelanggang sederhana.

Basuki menyebutkan bahwa Dispora membuka ruang komunikasi seluas-luasnya. Di beberapa kesempatan, Basuki turun langsung bertemu unsur kecamatan untuk membangun jembatan dialog dengan perusahaan yang beroperasi di sana. “Kami ingin membangun komunikasi dengan pelaku-pelaku usaha, supaya geliat olahraga bisa tumbuh,” katanya.

Bagi Basuki, dukungan semacam ini bukan hanya soal pembangunan lapangan atau menambah sarana latihan. Olahraga, dalam pandangannya, adalah ruang pembinaan karakter dan kegiatan positif bagi generasi muda Kutim, yang wilayahnya berjauhan dan memiliki dinamika sosial masing masing.

“Kutim ini luas sekali,” ujarnya. “Harapan kami semua pihak mau berkontribusi.”(adv/Q)

Exit mobile version