
SANGATTA, KEMBARA TIMUR — Asap memang telah lama hilang dari langit Sangatta Utara, tetapi jejak musibah masih tertinggal di tanah yang menghitam, di dinding hangus, dan dalam benak para korban kebakaran yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Kantor Camat Sangatta Utara. Tragedi yang menghanguskan sembilan pintu rumah barakan pada Selasa (3/6) sekitar pukul 12.07 WITA itu menyisakan luka bagi delapan orang korban yang kehilangan tempat tinggal.
Di tengah duka yang belum kering, uluran tangan datang dari Forum Komunikasi Generasi Muda Peduli Daerah (FORMIE) Kutim. Pada Jumat (28/6/2025), FORMIE menyalurkan bantuan secara langsung kepada para korban. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Ketua FORMIE, Fitrah, S.I.Kom, kepada salah satu korban, Mulawarman.
Bantuan yang disalurkan berupa uang tunai dan pakaian layak pakai, yang merupakan hasil dari penggalangan solidaritas masyarakat melalui FORMIE beberapa hari pascakebakaran.
“Ini wujud kepedulian kami sebagai bagian dari masyarakat,” kata Fitrah.
Sebanyak delapan orang korban menerima bantuan dari FORMIE. Meski tak dapat menggantikan seluruh kerugian, bantuan ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk bangkit kembali.
Mulawarman, salah satu korban kebakaran itu menyebut bahwa bukan hanya uang yang mereka terima, tapi juga kehadiran dan dukungan emosional yang memberi semangat.
“Terima kasih kepada FORMIE. Bantuan ini sangat membantu kami,” ujar
FORMIE Kutim bukan baru sekali ini bergerak. Organisasi yang beranggotakan masyarakat lokal ini telah aktif dalam berbagai aksi sosial dan kemanusiaan di Kutim. Dalam musibah kebakaran kali ini, FORMIE menunjukkan bahwa kepedulian bukan hanya milik lembaga besar atau instansi pemerintah, tapi juga milik masyarakat yang mau bergerak dan terlibat langsung.
“Kami akan terus hadir untuk masyarakat, terutama di saat-saat sulit seperti ini,” tutup Fitrah.(*)