PENAJAM – Kekurangan tenaga di bidang kesehatan dan pendidikan menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Bupati Mudyat Noor menyoroti masih banyaknya formasi kosong di dua sektor vital tersebut, dan menyebut akan segera menindaklanjuti persoalan ini ke pemerintah pusat.
“Sejauh ini kami belum bisa bertindak karena masih menunggu keputusan dari pusat. Tapi jelas kami tidak tinggal diam,” ungkap Mudyat saat ditemui di Dome Anden Eko, Kamis (22/5/2025).
Ia menilai, rendahnya minat pelamar pada posisi-posisi tertentu saat seleksi CPNS lalu menyebabkan kebutuhan pegawai di lapangan tidak terpenuhi. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan distribusi ASN antar bidang.
“Tenaga kesehatan dan guru masih kurang. Tapi anehnya, di beberapa bidang lain malah kebanyakan,” kata Mudyat.
Ia menambahkan, pihaknya bersama tim kepegawaian dan Ortal akan melakukan penataan ulang susunan organisasi. Penataan ini bertujuan agar ketersediaan tenaga sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
“Kita ingin agar tidak ada lagi formasi kosong di sektor-sektor krusial. Penataan ini untuk memastikan pelayanan masyarakat tidak terganggu,” jelasnya.
Pemkab PPU juga berkomitmen memperjuangkan pemenuhan formasi ASN ke tingkat pusat, demi memperkuat layanan dasar di daerah. “Kalau formasinya sudah sesuai, masyarakat tentu akan lebih merasakan manfaatnya,” tutup Mudyat. (Adv)