Distribusi LPG 3 Kg Bermasalah, Pemkab PPU Siap Tindak Pangkalan Nakal di Babulu

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan memperketat pengawasan distribusi gas LPG 3 kg menyusul keluhan warga Babulu terkait lonjakan harga. Laporan menyebutkan bahwa harga gas bersubsidi itu dijual melebihi batas wajar di sejumlah pangkalan.

Kepala Diskukmperindag PPU, Margono Hadi Sutanto, menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan kepatuhan pangkalan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET). “Kami menerima laporan ada harga tembus Rp25.000 per tabung, bahkan lebih tinggi di beberapa tempat. Ini sudah di luar ketentuan,” jelasnya.

Menurut Margono, gas LPG 3 kg seharusnya hanya dijual kepada kelompok masyarakat miskin dan usaha kecil. Ia menegaskan akan menindak tegas pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran.

“Kalau ada yang bermain harga atau salah sasaran distribusi, tentu akan kami laporkan ke Pertamina. Kami tidak ingin subsidi justru dinikmati oleh pihak yang tidak berhak,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPRD PPU, Senin (19/5/2025).

Langkah penertiban juga akan dibarengi dengan peningkatan koordinasi antara pemerintah daerah, agen LPG, dan aparat penegak hukum agar penyaluran gas lebih tertib.

Margono berharap, dengan pengawasan yang lebih ketat, harga LPG 3 kg di lapangan bisa kembali normal dan masyarakat yang berhak tidak dirugikan. “Kami akan pastikan setiap pangkalan menjalankan aturan dengan benar,” tandasnya. (Adv)

Exit mobile version