Program “Satu RT Satu Motor” Terealisasi, Bupati Kutim Serahkan Bantuan untuk Ketua RT dan Kelompok Tani
Janji Kampanye Terwujud, Bukti Konsistensi Kepemimpinan Ardiansyah–Mahyunadi

KUTAI TIMUR, KEMBARA TIMUR — Komitmen Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi dalam mewujudkan program-program yang dijanjikan pada kampanye Pilkada mulai terlihat nyata. Salah satunya adalah program “Satu RT Satu Motor,” yang kini sudah mulai terealisasi.
Bantuan sepeda motor diserahkan secara simbolis kepada ketua Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Sangatta Selatan dalam rangka kegiatan halal bihalal yang digelar pada Sabtu (12/4/2025).
Bupati Ardiansyah Sulaiman menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap ketua RT sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat di tingkat dasar. Meskipun beberapa RT belum menerima sepeda motor karena keterbatasan stok, Bupati memastikan bahwa penyerahan akan dilakukan secara bertahap.
“Penyerahan motor kepada ketua RT ini merupakan bagian dari program satu RT satu motor. Meskipun masih ada beberapa RT yang belum menerima karena ketersediaan motor belum sepenuhnya siap, insya Allah akan kami serahkan semuanya secara bertahap,” ujar Ardiansyah dalam acara tersebut.
Selain penyerahan sepeda motor, dalam kesempatan yang sama juga diberikan bantuan alat pertanian kepada kelompok tani dari Desa Tenggara Selatan. Ardiansyah menilai bahwa perhatian terhadap sektor pertanian sangat penting sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Di sela halal bihalal tadi juga ada penyerahan bantuan dari desa untuk kelompok tani. Ini luar biasa, bentuk perhatian untuk masyarakat,” tambahnya.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, menjelaskan lebih lanjut mengenai bantuan yang diberikan kepada kelompok tani. Bantuan tersebut berupa alat pertanian seperti alkon dan mesin pertanian yang disalurkan kepada sepuluh kelompok tani dari tiga desa, yaitu Desa Sangatta Selatan, Desa Teluk Singkama, dan Desa Sangkima.
“Kelompok tani mendapatkan bantuan alat-alat pertanian seperti alkon dan mesin. Ada tiga desa yang terlibat hari ini, sementara Kelurahan Singa belum, karena mekanisme pengadaannya berbeda,” jelas Mahyunadi.(*)
Reporter: Fitrah