Ada Apa dengan BBM? Mesin Kendaraan Berebet Usai Isi di SPBU, Pemkab Kutim Turun Tangan

Disperindag bersama Polres, Satpol PP, Dishub, dan Bagian Ekonomi Setda Kutim gelar inspeksi acak di sejumlah SPBU buntut laporan kerusakan kendaraan akibat dugaan BBM tercampur.

SANGATTA, KEMBARA TIMUR — Sejumlah warga Kutai Timur (Kutim) mengeluhkan kerusakan pada mesin kendaraan usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU. Gejala umum yang dirasakan ialah mesin motor atau mobil terasa berebet, tersendat, hingga sulit dinyalakan.

Menanggapi hal itu, Pemkab Kutim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), bekerja sama dengan Polres, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Bagian Ekonomi Setda Kutim melakukan inspeksi acak ke sejumlah SPBU. Langkah ini bertujuan memastikan kualitas bahan bakar yang diduga menjadi penyebab gangguan pada kendaraan warga.

Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, membenarkan adanya laporan dari masyarakat soal kerusakan mesin kendaraan.

“Ada laporan tangki-tangki kendaraan keruh, seperti ada lendir atau campuran seperti kapur. Tapi perlu kami tegaskan, sejauh ini belum ada korban yang datang langsung membawa bukti,” kata Nora, Selasa (8/4/2025).

Nora berujar, tim gabungan telah mengambil sejumlah sampel dari SPBU yang dilaporkan dan akan melakukan uji lebih lanjut untuk memastikan dugaan adanya kontaminasi atau campuran pada BBM.

“Kalau memang ada bukti dan laporan resmi dari masyarakat, kita siap tindaklanjuti,” ungkap dia.

Pejabat Fungsional Madya Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kutim, Ahmad Doni Evriadi, menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ditemukan kandungan mencurigakan yang mengarah pada pencampuran zat berbahaya seperti tiner atau korosif.

“Yang bisa kami pastikan saat ini adalah belum ada indikasi kuat terkait pencampuran bahan kimia. Tapi kami akan terus dalami dan berkoordinasi dengan pihak Pertamina,” ujarnya.

Dari pihak Pertamina, Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Azri Ramadan Tambunan, menyatakan pihaknya juga melakukan pengawasan rutin terkait kualitas BBM di SPBU.

“Sampai saat ini hasil laboratorium menunjukkan bahwa BBM masih sesuai standar. Tapi kami tetap dalami kasus ini dan juga kirim sampel ke laboratorium swasta,” ujar Azri.

Dia memastikan bahwa pihak Pertamina tidak tinggal diam, dan terus memperketat distribusi serta kontrol kualitas bahan bakar.

“Harapan kami masyarakat tetap percaya dengan produk Pertamina. Kami berusaha maksimal untuk menjaga kualitas dan kepercayaan masyarakat,” tandasnya.(*)

Exit mobile version