KEMBARA TIMUR – Sabtu sore itu, (3/11/2024), matahari bersinar cerah di atas halaman Stadion Kudungga, Desa Singa Gembara. Namun, yang paling menyilaukan bukanlah sinar mentari, melainkan semangat ribuan simpatisan yang mengenakan atribut khas Pasangan Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi (ARMY). Riuh tepuk tangan dan yel-yel menggema, menyambut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) nomor urut 2 di kampanye akbar terakhir mereka sebelum masa tenang Pilkada 2024.
Langkah Ardiansyah dan Mahyunadi terasa mantap saat memasuki panggung yang dihiasi spanduk besar bertuliskan “Kutim Hebat”. Sosok mereka diapit oleh tokoh-tokoh penting yang menjadi pilar kekuatan tim kampanye ini seperti H. Mahyudin, Agusriansyah Ridwan, H. Agus Aras, Ordiansyah, Yusri Yusuf, dr Novel, Pandi, Ardiansyah, Yaid Umar, Masdari Kidang, Tamrin Bujal, serta Ketua DPRD Kutim Jimmi. Di tengah kerumunan, tampak pula tokoh masyarakat seperti H. Sayyid Abdul Nanang Al Hasani dan Hj. Encek Firgasi, yang berdiri kokoh seolah menyimbolkan dukungan tanpa batas.
Ketua panitia, Nasruddin, membuka acara dengan pidato penuh rasa terima kasih kepada ribuan relawan dan simpatisan yang hadir. “Kami telah berjuang di lebih dari 300 titik, menjangkau 141 desa di seluruh Kutai Timur. Perjalanan ini melelahkan, tetapi semangat teman-teman di sini adalah energi kami,” ujarnya, yang disambut gemuruh tepuk tangan.
Namun, pidatonya bukan hanya tentang kemenangan. Nasruddin juga menunjukkan kerendahan hati. “Jika selama kampanye ini ada hal yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Perjalanan ini tidak sempurna, tetapi kami yakin tujuan kita bersama adalah untuk Kutai Timur yang lebih baik,” katanya.
Sorak-sorai pendukung semakin menggema saat H. Mahyudin, juru kampanye, menyampaikan orasi. Dengan nada tegas dan penuh keyakinan, ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang jujur dan berpengalaman.
“APBD Kutai Timur sebesar Rp14,9 triliun adalah potensi besar. Namun, jika pemimpinnya tidak jujur, rakyat tidak akan pernah merasakan manfaatnya,” ujarnya. “Ardiansyah adalah sosok yang sudah terbukti. Tidak ada kasus, tidak ada masalah, hanya kerja keras untuk rakyat. Bersama Mahyunadi, mereka akan menjadi tim yang solid.”
Mahyunadi, yang berbicara setelahnya, menekankan pentingnya harmoni dalam pemerintahan. “Saya dan Pak Ardiansyah sadar, tidak ada waktu untuk berselisih. Tugas kami adalah bekerja, bukan bertengkar. Kutai Timur membutuhkan pemimpin yang kompak demi masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ardiansyah Sulaiman menutup rangkaian orasi dengan ajakan penuh harapan. “Kami siap membawa Kutai Timur menjadi daerah yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing. Ini bukan hanya visi kami, tapi mimpi kita bersama. Mari wujudkan bersama pada 27 November nanti!”
Setelah rangkaian orasi, suasana semakin meriah saat musisi Anji naik ke panggung. Lagu-lagu hit yang dinyanyikannya membawa kehangatan dan kebahagiaan di tengah kerumunan, mengubah stadion menjadi lautan semangat.
Ketika acara berakhir pukul 18.00 WITA, ribuan pendukung meninggalkan stadion dengan hati penuh optimisme. Kampanye ini tidak hanya menjadi penutup dari rangkaian panjang perjuangan ARMY, tetapi juga simbol harapan akan masa depan Kutim yang lebih baik.
Stadion Kudungga menjadi saksi sejarah. Di tempat ini, semangat perjuangan untuk lebih baik lagi membara, membawa pesan bahwa Kutim siap untuk babak baru yang lebih gemilang.(*).