KEMBARA TIMUR – Iwan Fals memang gak pernah gagal nyentuh hati lewat lagu-lagu yang penuh makna. Di album Prihatin tahun 1999, ada satu lagu berjudul Doa Pengobral Dosa yang nyeritain hidup seorang perempuan pekerja seks komersial alias PSK. Walau ini lagu lama, vibe-nya tetap nendang banget dan bikin kita merenung.
Lewat liriknya, Iwan ngegambarin gimana seorang perempuan “di pinggir jalan kehidupan” mencoba bertahan di kerasnya hidup. Di sudut peron kereta yang sepi, dengan make-up tebal dan rokok di tangan, dia nungguin tamu “berkantong tebal” buat sekadar bisa bawa rezeki pulang. Tanpa terlalu banyak basa-basi, Iwan nulis lirik yang tajam dan apa adanya. Real banget!
Di bagian refrain, kerasa betul getirnya. Si perempuan ini cuma punya satu doa: anak-anaknya bisa makan besok. Di balik semua label dan stigma yang nempel, dia punya harapan sederhana buat masa depan keluarganya. Doanya singkat tapi dalem. Dengan hati yang resah, dia berharap jalan hidupnya bisa lebih baik, atau setidaknya, anak-anaknya punya masa depan yang cerah.
Lewat lagu ini, Iwan Fals kayak mau bilang, “Eh, coba deh lihat, dengerin, mereka juga manusia yang berjuang buat hidup.” Dia nyentil kita buat berhenti sejenak dan ngeliat sisi kemanusiaan di balik cerita yang mungkin sering kita cuekin atau malah hakimi.
Meski udah dirilis puluhan tahun lalu, Doa Pengobral Dosa tetap punya energi yang bikin mikir. Liriknya kuat banget, bikin kita sadar kalau di balik pilihan hidup yang keliatannya “gelap,” ada seseorang yang lagi berjuang buat orang-orang yang mereka sayang. Lagu ini bukan cuma menyentuh hati, tapi juga ngajak kita buat punya lebih banyak empati di tengah dunia yang kadang keras. (*)
Penulis: Imran Sahara