AdvertorialPemkab Kutai TimurPemkab KutimPemkab Kutim 02

Lomba Kicau Bupati Cup, Cara Kutim Dongkrak Ekonomi dan Lestarikan Satwa

KEMBARA TIMUR – Kicau puluhan burung Murai Borneo terdengar indah begitu sangkar diletakkan di gantangan di kawasan Kantor Kecamatan Sangatta Utara, Minggu (5/11/2023) pagi. Para juri lomba itu pun tampak dengan cermat menilai kicauan tersebut berdasarkan irama, kestabilan, volume, dan gaya kicau.

Suasana itu sebagai pertanda dimulainya lomba burung berkicau Piala Bupati Cup III The Winner, yang diselenggarakan Pemkab Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) dalam rangka HUT ke 24 Kutim.

Lomba burung berkicau Piala Bupati Cup ini diikuti kicau mania dari berbagai daerah dan dibuka secara langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.

Dalam ajang ini, kategori lomba terdiri dari Bupati dan Wakil Bupati (Murai Borneo dan Cucak ljo), Sekda (Murai Borneo, Cucak ljo, LB Fighter, Kenari, Kacer, Serindit).

Selanjutnya, kategori Kadis (Murai Borneo, Cucak ljo, LB Fighter, Kenari, Kacer, Serindit ), Kabid (LB Fighter, LB Balibu, Kenari, Kacer, Serindit, Konin). Serta ada Best Bird Club, Runner Up BC, Best Single Fighter, Runner Up SF dan Burung terbaik.

Sebelum dimulai, para dewan juri terlebih dahulu diambil sumpahnya, agar dapat menjunjung tinggi netralitas dan objektivitas dalam penilaian sehingga memberikan hasil optimal.

Bupati Ardiansyah menyatakan, lomba burung berkicau yang telah menjadi agenda tahunan bagi Pemkab Kutim, tidak hanya sekedar menyalurkan hobi. Banyak awalnya hobi / hiburan berkembang menjadi ekosistem ekonomi yang besar. Ia berharap lomba kicau burung ini akan mendorong pengembangan bisnis masyarakat.

Peluang itu terbuka lebar jika melihat dari jumlah penghobi dan turunan ekonomi dari lomba burung. Dengan ajang ini, kata dia, pecinta burung akan semangat melati burung yang dimiliki untuk tetap bunyi khas dan unik.

“Masyarakat yang telah paham, dapat menjadi lahan bisnis bagi mereka dan terakhir lomba ini menjadi tontonan yang luar biasa dari sisi wisata. Mudah-mudahan ini terus berlanjut dan berkembang, tidak hanya turnamen tingkat lokal namun bisa mencakup yang lebih tinggi,” ujar Ardiansyah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Nurullah mengatakan lomba burung berkicau merupakan media silaturrahmi antara sesama pecinta burung. “Ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih mencintai satwa khususnya burung yang ada di Kutim agar tetap terjaga kelestariannya.(adv).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button