Sospel Inovasi Sampah, Bupati Kutim Beri Motivasi, Singgung Komoditi Ekspor dan Adipura

KEMBARATIMUR – Pemkab Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan sosialisasi dan pelatihan (Sospel) inovasi sampah di Hotel Victoria Sangatta, Senin (24/7/2023).
Kegiatan tersebut dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rumah Sakit PKT Prima Sangatta dan Tim Pembina Bank Sampah Kutim.
Kesepakatan bersama ini berkaitan pengelolaan sampah rumah sakit, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang berkesempatan hadir pun memberikan apresiasi.
Di sisi lain sebagai motivasi, Ardiansyah menyinggung terkait capaian dan kreatifitas yang dinilai sukses mendukung program peningkatan ekonomi kerakyatan. Salah satunya komoditi pisang kepok asal Kaubun, Kutim yang ribuan ton sepanjang tahun 2023, sukses diekspor ke berbagai negara oleh salah satu koperasi pengolah. “Saya menuggu kapan biji plastik diekspor,” ucap Ardiansyah disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Terkait pengelolaan sampah, Ardiansyah memberikan dukungan kepada asosiasi dan pengurus Bank sampah Kutim, dan meminta DLH untuk membantu memberikan edukasi kepada masyarakat.
Selanjutnya, Ardiansyah mengulas kilas balik Pemkab Kutim atas keberhasilan mengelola kebersihan dan lingkungan perkotaan pada tahun 2014 silam, hingga sukses meraih piala adipura. Namun disayangkan setelah itu pengelolaan sampah mengendor karena diprediksi sudah tak lagi dianggap sebagai prioritas. “Sekarang kita pelan-pelan lagi melalui BSU, KRPL, roda tiga,” terangnya.
Di sela-sela kegiatan, Kepala DLH Kutim Amrin Nazar menyampaikan ucapan syukur atas MoU antara RSPKT dengan Pembina Bank Sampah Kutim yang bertujuan mengelola dan memanfaatkan sampah melalui inovasi yang dapat menghasilkan nilai ekonomis. Ia berharap kepada Bank Sampah selalu eksis dan membantu pemerintah daerah dalam penanganan sampah di daerah. “Karena mereka bergerak dari hilir ke hulu bagaimana mengelola sampah ini sehingga menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kutim Jimmi menyambut baik terhadap pelaksanaan Sospel inovasi sampah tersebut. Ia menilai hal itu sangat bermanfaat, sebab akan mengulas bagaimana mengelola sampah menjadi sebuah produk seperti deterjen atau sabun cuci. Sementara MoU, sebagai upaya kerjasama yang berkesinambungan.
“Itu dikhususkan bukan sampah atau limbah medis, kalau limbah medis ada tersendiri,” kata legislator PKS tersebut. (adv).