KEMBARATIMUR – Wakil II DPRD Kutai Timur (Kutim), Arfan ikut perihatin soal masalah plasma sawit di daerah. Ia pun mengibaratkan kondisi tersebut seperti Kaltim dan Kutim dalam keadaan tak berdaya.
Keprihatinan ini ia sampaikan saat rapat bersama petani plasma dan pengurus Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) Kaltim-Kutim di Warkop Naik Kelas Sangatta, Kamis (13/7/2023) malam.
“Persolan plasma sawit ini ibaratnya penyakit yang sudah kronis dan belum ada yang bisa mengurai. Untuk itu tadi kita menggaris bawahi mari kita berjuang bersama dengan niat untuk ibadah, membantu para petani,” ujarnya.
Arfan mengatakan, jika saja plasma sawit bisa dijalankan dengan baik, maka tidak akan ada masyarakat Kutim yang berada di bawa garis kemiskinan. Melainkan semuanya bisa hidup sejahtera dengan hadirnya perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Mohon izin pak ketua, mari kita bergandengan tangan mengurus ini, mengetuk hati pemerintah dan perusahaan supaya kalau ada hak masyarakat bisa diberikan lah. Mungkin ini kurang etis saya sampaikan, tapi ini kata hati dan kepentingan orang banyak,” pintanya.
Dia mendukung rencana FPKS, bergerak dan memperjuangkan apa yang menjadi hak dari pada petani plasma.
“Mari kita jadwalkan untuk bertemu dengan pemerintah, kalau perlu bertemu dengan pemilik saham perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada. Kita diskusikan bagaimana plasma sawit di Kutim berjalan sesuai dengan peraturan,” tegas politisi Partai Nasdem tersebut. (adv).