Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 153 Orang

Kembaratimur.com – Jumlah korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) saat ini terus bertambah.

Sebelumnya Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta menggelar konferensi pers bahwa dari tragedi BRI Liga 1 Arema vs Persebaya mengakibatkan 127 orang meninggal dunia. Terbaru jumlah data tersebut kini terus bertambah.

Terakhir Komunitas Peduli Malang melaporkan melalui story Instagramnya bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi BRI Liga 1 bertambah menjadi 153 orang.

Menko Polhukam Mahfud MD menyayangkan atas kejadian tersebut, karena sebelumnya sudah menggelar rapat kepolisian dan Instansi terkait.

“Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan,” tulis Mahfud MD dalam sosial medianya, @mohmahfudmd, Minggu (2/20/2022).

Usul-usul teknis itu pertandingan dilaksanakan sore, jumlah penonton disesuaikan, akan tetapi menurut Mahfud MD usulan itu tidak dilaksanakan oleh panitia .

Mahfud MD menegaskan penyebab tragedi tewasnya ratusan orang di stadion Kanjuruhan bukan bentrok antar penonton.

“Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” tegas Mahfud MD.

Menurutnya pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu dan akan terus diperbaiki.

Pemicu kericuhan diduga rasa kekecewaan sejumlah suporter Arema terhadap hasil dari pertandingan Arema vs Persebaya dengan skor akhir 3-2.

Polisi sudah mencoba memberikan imbauan kepada suporter Arema FC vs Persebaya, namun cara itu tidaklah berhasil, hingga akhirnya disemprotkan gas air mata.

Mengakibatkan ribuan Aremania yang berada di tribun panik dan keluar melewati pintu 10 dan 12 hingga terjadi penumpukan.

Dari kejadian itu mengakibatkan 34 orang meninggal di dalam Stadion Kanjuruhan dan belum sempat dilarikan ke rumah sakit, juga  ratusan orang dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya sampai saat ini tercatat 153 orang yang tewas.

Exit mobile version