
Kembaratimur.com – Di depan ribuan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) yang hadir dalam Dies Natalis Ke-60, Gubernur Isran Noor mengungkap rahasia dipilihnya Kaltim menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Awalnya, kisah Gubernur, Kaltim berada di urutan terbawah dalam skor kajian Bappenas untuk rencana pemindahan IKN.
Alasannya, karena Kaltim tidak memiliki rantai sejarah, dibandingkan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Kalteng, tepatnya Kota Palangkaraya, sudah pernah disebutkan oleh Presiden Soekarno akan menjadi pengganti Jakarta di penghujung tahun 50-an. Sementara Kalsel, sebagai tetangga terdekat Kalteng memiliki peluang lebih baik dari Kaltim.
“Saya juga tidak tahu, kenapa Presiden memilih Kaltim yang skornya paling rendah,” ucap Gubernur setengah bercanda.
Kepada ribuan mahasiswa Gubernur Isran Noor mengisahkan ketika dirinya diundang Presiden Joko Widodo, khusus membahas rencana IKN. Pertemuan empat mata dengan Presiden Joko Widodo itu terjadi pada 6 Agustus 2019, usai Rapat Karhutla di Istana Negara.
“Saya hanya katakan kepada Pak Presiden, bahwa Kaltim itu menurut saya provinsi yang sangat damai. Sangat harmonis,” ungkap Gubernur Isran.
Meski tak bermaksud menilai provinsi lainnya, kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur Isran Noor menjelaskan fakta bahwa Kaltim adalah provinsi yang tercatat paling damai dan kondusif.
Konflik SARA pernah terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, bahkan juga sudah terjadi di Kalimantan Utara yang baru terbentuk menjadi provinsi.
“Kalimantan Timur belum pernah. Mudah-mudahan tidak akan pernah terjadi,” tambahnya.(Rd/Adv/kominfokaltim).