Pengukuhan FPK Kutim Diwarnai Pakaian Adat Nusantara

Kembaratimur.com – Upacara pengukuhan pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berlangsung khidmat dengan diwarnai pakaian adat Nusantara.

Kegiatan ini digelar di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Kamis (31/3/2022). Penggunaan pakaian adat seolah menjadi simbol Bhinneka Tunggal Ika, “beranekaragam itu satu” atau berbeda-beda tetapi satu juga. Bhinneka Tunggal Ika adalah pendorong lahirnya nasionalisme Indonesia.

Berdasarkan pantauan Jurnalis Kembaratimur.com, sejumlah peserta pengukuhan FPK Kutim mengenakan pakaian-pakaian yang biasa dikenakan pemangku adat dari berbagai daerah di Indonesia dan Kutim pada khususnya. Seperti halnya pakaian adat Kutai, Dayak, dan Banjar.

Pengurus FPK Kutim ini dikukuhkan oleh Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang. Adapun unsur pengurus FKP Kutim yang dikukuhkan yaitu Ketua H. Abdul Hafied Yusuf, Wakil ketua Warindo MPd, Sekretaris Albert, SH, dan Bendahara Pieter Buyang Spi,MSi.

Pengukuhan tersebut berdasarkan SK Bupati Kutim nomor : 214.2/k.252/2022 tertanggal 22 Maret 2022 tentang perubahan lampiran keputusan Bupati Kutim Nomor : 214.2/k.769/2021 tentang pembentukan forum pembauran kebangsaan FPK dan Dewan Pembina Kutim.

Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, membuat suasana keragaman dan seluruh Indonesia menyatu. Dalam kemajemukan ini, Kasmidi dalam kesempatan itu menekankan keberagaman dalam bingkai bhineka tunggal Ika, tak lupa juga iya memberi selamat kepada pengurus yang dikukuhkan.

Kasmidi menyatakan, Pemkab wajib mengoptimalkan tugas forum-forum pemerintah Kutim terutama dalam memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dari ancaman gangguan.

Dikatakannya, FPK merupakan bagian yang sangat penting dalam kerukunan nasional. Untuk itu, pengurus yang terpilih merupakan partner pemerintah yang harus bisa membantu dalam menjalankan program-program dan kebijakan pemerintah daerah.

“FPK harus bisa memelihara persatuan dan kesatuan dalam memupuk kebhinekaan antar suku dan ras yang heterogen di Kabupaten Kutai Timur,” ucap Kasmidi.

Kasmidi menjelaskan, forum-forum pemerintah yang dibentuk secara resmi yaitu FPK, FKUB dan FKDM memiliki tugas membantu pemerintah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat sehingga Kutim terus bisa aman dan damai.

“Semoga Alloh SWT Tuhan YME selalu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi kita semua,” tutur Kasmidi.

Sementara itu, Sekretaris Bakesbangpol Kutim Suyatno memaparkan mengenai FPK sebagai forum resmi yang dibentuk oleh Pemerintah di bawah naungan Bakesbangpol.

FPK, kata dia, memiliki tugas membantu pemerintah dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran kebangsaan beberapa etnis, adat istiadat dan budaya Kutim yang beraneka ragam dalam memelihara ketertiban dan ketentraman masyarakat.

Hadir dalam acara, Ketua Pengadilan Negeri Sangatta Yulanto Prafifto, Sekretaris Kesbangpol Kutim Suyitno, Perwakilan Danlanal Kutim Kapten Gunawan, Perwakilan Kejaksaan Neger Sangatta Bayu N, Perwakilan Kapolres Iptu Sudarko, Perwakilan Binda Kutim Bagus, Ketua FKDM Khoirul Arifin, Ketua FKUB H. Hafidullah Yusuf, Perwakilan SKPD Pemkab Kutim, Para Ketua Paguyuban dan tamu undangan lainnya. (*).

Exit mobile version