Bupati Kutim Kunjungi Posko Pengungsian Banjir Masjid Agung Al-Faroek

Kembaratimur.com – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman mengunjungi posko pengungsian korban terdampak banjir di kawasan Masjid Agung Al-Faroek, Bukit Pelangi Sangatta, Senin (21/3/2022) siang. Bupati didampingi oleh sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Kutim.

Kedatangan Bupati dan rombongan untuk memastikan secara langsung penanganan terhadap masyarakat yang terdampak banjir mulai dari proses evakuasi, bantuan kepada masyarakat, logistik untuk pengungsi, dan tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik.

Bupati beserta rombongan memastikan bahwa evakuasi dan pertolongan yang diberikan kepada warga terdampak banjir telah berjalan dengan baik. Ia juga mengharapkan kepada warga untuk tetap bersabar dalam menghadapi cobaan bencana ini, serta mengingatkan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pantauan di lokasi pengungsian selama dua hari terkahir, pelayan terhadap warga korban banjir cukup baik. Selain tempat dan tenda yang nyaman telah disiapkan, warga juga mendapatkan konsumsi yang maksimal berupa makanan dan minuman, bahkan ada konsumsi tambahan seperti kopi, teh, dan kolak.

Untuk menghibur para pengungsi, Senin (21/3/2022) anak-anak diberikan hiburan berupa pertanyaan edukasi. Anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan dasar terkait agama Islam yang diberikan mendapatkan hadiah bingkisan.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kutim beberapa hari terkahir menyebabkan banjir di beberapa daerah, salah satunya Kecamatan Sangatta Utara sejak Sabtu (19/3/2022) lalu. Sungai Sangatta meluap dan tidak bisa menampung derasnya debit air yang menyebabkan banjir semakin tak terkendali.

Akibat banjir tersebut sejumlah pemukiman warga terendam. Selain Sangatta Utara, luapan air juga menjarah kawasan Sangatta Selatan, Teluk Pandan, dan Bengalon.

Di Sangatta Utara, daerah yang terdampak banjir antara lain APT Pranoto, Gang Masjid, Gang Taruna, dan Gang Mursalim, dan Cempaka, dan sekitar jalan Karya Etam, Gang Pinang Dalam, Rudina dan Jalan Poros Kabo. Tak sedikit warga yang terjebak banjir, bahkan kendaraannya tak bisa hidup akibat kemasukan air.

Tak hanya itu, banyak perabotan rumah tangga milik waarga yang teredam banjir. Ketinggian banjir bervariasi, hingga mencapai satu meter.

Sementara di Sangatta Selatan, banjir merendam pemukiman warga di Kampung Kajang, Loa Hitam, dan Gunung Teknik, Masabang, dan Dusun Margo Rukun.

Atas bencana alam itu, BPBD Kutim telah menurunkan personel untuk berpatroli dan mengevakuasi korban terdampak banjir. Pendataan jumlah rumah dan warga yang terdampak banjir masih terus berlangsung.

Selain pemerintah daerah, upaya bantuan dan pertolongan juga dilakukan oleh sejumlah organisasi, relawan dan Partai Politik. Di antaranya Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT), Pasak Mulawarman Kutim, Kerukunan Keluarga Soppeng (KKS), Partai PKS, dan Partai Hanura.

Meluapnya sungai Sungai Sangatta diduga diakibatkan karena curah hujan tinggi dari hulu alias banjir kiriman.

Tak hanya banjir, hujan deras juga sempat membuat Jalan Poros Sangatta – Bontang sekitar Kilometer 20 di terjang longsor. Bukit di kanan kiri jalan ambruk hingga menutup penuh badan jalan. Akibatnya koneksitas jalur lalu lintas antar kota terputus.

Namun demikian, jalan penghubung itu langsung dibenahi oleh pemerintah setempat dengan menurunkan alat berat untuk memindahkan material tanah berlumpur akibat longsor tersebut (*).

Exit mobile version